Menhub Pastikan Truk Tak Dilarang Mogok

Cepatkaya.biz.id Hai selamat membaca informasi terbaru. Di Jam Ini mari kita eksplorasi potensi Transportasi, Kebijakan Publik, Infrastruktur, Pengangkutan Barang, Lalu Lintas yang menarik. Artikel Ini Membahas Transportasi, Kebijakan Publik, Infrastruktur, Pengangkutan Barang, Lalu Lintas Menhub Pastikan Truk Tak Dilarang Mogok Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.

Dalam persiapan arus mudik dan balik saat Lebaran, terdapat beberapa pengaturan yang dikhususkan untuk kendaraan pengangkut tertentu seperti BBM, barang kebutuhan pokok, serta pakan ternak. Sesuai dengan kebijakan terbaru yang disampaikan oleh Dudy Purwagandhi, para pengusaha angkutan perlu memperhatikan bahwa kendaraan pengangkut ini tetap dibolehkan beroperasi meskipun ada pembatasan untuk truk dengan tiga sumbu dan lebih. Kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan yang sah.

Dudy menekankan, tujuan dari pembatasan waktu operasional adalah untuk menjaga keselamatan serta kelancaran arus transportasi selama periode Lebaran. Pembatasan ini mencakup kendaraan barang yang memiliki tiga sumbu, kehadiran kereta tempelan, dan mobil yang membawa barang hasil galian, bahan bangunan, dan lainnya. Dalam hal ini, pemilik perusahaan angkutan barang perlu memastikan bahwa mereka memakai kendaraan dua sumbu dengan berat yang sesuai serta mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh kepolisian.

Gemilang Tarigan, Ketua Umum Aptrindo, mengungkapkan kritik terhadap durasi pembatasan yang dianggapnya terlalu panjang dan tidak sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional. Ia merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Angkutan Barang yang berlaku dari 24 Maret hingga 8 April 2025, dan menyatakan bahwa kebijakan ini berdampak negativ terhadap distribusi barang di pelabuhan.

Namun, Dudy menegaskan bahwa tidak ada larangan total terhadap operasional truk barang pada masa Lebaran 2025. Sementara layanan bongkar muat barang di pelabuhan tetap berlangsung, penutupan operasional truk dapat mengakibatkan penumpukan barang dan kemacetan. Dengan demikian, perlu ada sinergi antara arus mudik dan pengangkutan barang untuk memastikan kelancaran distribusi.

Para pengusaha angkutan, dalam aksi mogok yang direncanakan oleh Aptrindo, menyuarakan ketidakpuasan terhadap kebijakan tersebut. Mereka mengkhawatirkan bahwa pembatasan jenis angkutan barang yang memiliki tiga sumbu dapat memperburuk situasi kelancaran lalu lintas, dan dapat berdampak negatif pada biaya logistik, akibat ketidakseimbangan antara jumlah barang yang masuk dan kapasitas pengangkutan yang tersedia.

Secara keseluruhan, Dudy menjelaskan bahwa pembatasan ini dikeluarkan dengan mempertimbangkan pelayanan kepada masyarakat, dan angkutan logistik diharapkan tetap aman dan tidak terhambat selama periode ini. Kebijakan akan terus dievaluasi untuk menciptakan keseimbangan antara keselamatan dan kelancaran distribusi barang.