Saatnya Pasang PLTS Atap: Hemat Listrik Juli Ini!

Cepatkaya.biz.id Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Pada Edisi Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang Energi Terbarukan, Hemat Energi, Teknologi Hijau, PLTS Atap, Lingkungan, Keuntungan Ekonomi. Analisis Artikel Tentang Energi Terbarukan, Hemat Energi, Teknologi Hijau, PLTS Atap, Lingkungan, Keuntungan Ekonomi Saatnya Pasang PLTS Atap Hemat Listrik Juli Ini Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

1.1. Eniya Listiani Dewi
2.1. 250 MW
3.1. 17,1 GW
4.1. solar rooftop
5.1. Juli 2025

Eniya Listiani Dewi, yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di Kementerian ESDM, mengungkapkan bahwa penambahan kuota untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan masyarakat. Saat ini, kuota yang tersisa untuk pengembangan tersebut hanya sekitar 250 MW, mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat, baik individu maupun industri, terhadap energi terbarukan.

Dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2025-2035, direncanakan akan ada penambahan kapasitas listrik dari PLTS mencapai 17,1 GW. Namun, Eniya juga menyoroti tantangan yang dihadapi, yaitu kekurangan tenaga kerja terlatih dalam memasang solar panel di Indonesia. Untuk itu, masyarakat yang berminat memasang solar rooftop disarankan untuk mengajukan permohonan kuota terlebih dahulu agar dapat disetujui oleh PLN sebelum melanjutkan ke tahap pemasangan.

ESDM berkomitmen untuk mendorong industri solar PV dan mengajak berbagai asosiasi serta lembaga pelatihan untuk segera mengambil tindakan dalam menyediakan pelatihan keterampilan teknis yang dibutuhkan. Dengan pertumbuhan permintaan dari industri yang cukup signifikan, pemerintah berencana menambah kuota PLTS Atap pada bulan Juli 2025.

Eniya menyampaikan, “Saya telah meminta kepada asosiasi untuk segera menyusun program pelatihan guna mendidik generasi muda, termasuk lulusan SMK. Meskipun modul pelatihan telah tersedia, keterlambatan dalam pelaksanaannya menjadi sebuah masalah.” Dengan pertumbuhan yang pesat dalam sektor energi terbarukan, peruahaan harus memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang terlatih untuk mendukung perkembangan ini.