Sri Mulyani Tak Mundur: Hoax Terungkap!

Cepatkaya.biz.id Selamat membaca semoga bermanfaat. Pada Edisi Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Politik, Ekonomi, Hoax, Kabar Terkini. Laporan Artikel Seputar Politik, Ekonomi, Hoax, Kabar Terkini Sri Mulyani Tak Mundur Hoax Terungkap Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

1.1. Hariqo Wibawa Satria
2.1. Sri Mulyani Indrawati
3.1. Presiden Prabowo Subianto
4.1. Dasco
5.1. Ahmad Muzani

Pada tanggal 18 Maret 2025, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, mengonfirmasi bahwa kabar mengenai pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan adalah tidak benar dan merupakan hoax. Dalam pernyataan yang disampaikan melalui akun Instagram resmi @jurubicarapco, Hariqo menekankan bahwa saat ini tidak ada pernyataan resmi mengenai pengunduran tersebut.

Hariqo juga menegaskan bahwa Sri Mulyani masih menjalankan tugasnya dengan baik dan masih berkomitmen dalam perannya sebagai bendahara negara. Ia meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak terverifikasi yang beredar di media sosial.

Belum lama ini, Sri Mulyani menghadapi pertanyaan dari awak media tentang kabar mundurnya dirinya dari kabinet. Meski tampak tersenyum, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut. Pertemuan antara Sri Mulyani dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan sebelumnya menimbulkan spekulasi, namun Sri Mulyani menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dari pihak lainnya, Dasco menyatakan bahwa Presiden Prabowo belum memiliki rencana untuk merombak kabinet, dan pertemuan tersebut adalah hal biasa yang tidak terkait dengan perubahan jajaran menteri. Dasco menambahkan setelah memeriksa dengan pihak pemerintah, tidak ada rencana reshuffle dan situasi di kabinet masih stabil.

Di sisi lain, Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, mengamati bahwa Sri Mulyani terlihat menikmati posisinya dan tidak menunjukkan tanda-tanda ketidakpercayaan pada isu reshuffle yang menyerangnya.